Carita Romana | Pero selamatkan Ayahnya Cimon dalam penjara dengan Susu di dadanya

Maaf sebelumnya, mungkin kalau anda lihat foto ini agak terlalu vulgar, tapi sebenarnya ini hanya sebuah lukisan seni rupa. Jangan dilihat dengan pola negatif karena akan membuat perasaan anda menjadi sensitif.

Saya sendiri setelah melihat foto ini sempat membuat dirinya bingung dan terenyuh antara perasaan miris dan erotis. Tapi, sejatinya, ini sesuatu yang berbeda dalam sebuah karya seni, hingga membuat saya kembali mendokumentasikan karya ini dengan sisi kemanusiaan yang berbeda.

Lukisan seni ini adalah tentang seorang narapidana bernama Cimon yang dihukum seumur hidup, ia tidak diberikan makanan dalam penjara dan membuat ia harus bertahan hidup.

Seketika itu, anak perempuannya Pero yang mengetahui ayahnya kelaparan, diam-diam membezuk orang tuanya. Sipir selalu memeriksa Pero setiap kali berkunjung melihat ayahnya ke penjara.

Ketika Cimon yang sudah lanjut usia dipaksa untuk kelaparan di penjara sebelum dieksekusi, putrinya yang setia Pero diam-diam mengunjungi ayahnya untuk memberinya makan di dadanya sendiri. 

Dia ditemukan oleh seorang sipir, tetapi tindakannya yang tidak mementingkan diri sendiri mengesankan para pejabat dan memenangkan pembebasan ayahnya. 

Dalam karyanya "Kisah dan Ucapan yang Mengesankan dari Romawi Kuno", sejarawan Romawi kuno Valerius Maximus (abad ke-1 M), pengabdian tanpa pamrih Pero disajikan sebagai contoh tertinggi dalam menghormati orang tua. 

Di tahun 1600-an, seniman besar melukis versi dramatis dari subjek populer dan Giuseppe D`Arena pasti terinspirasi oleh karya lain. Pada 1606 Michelangelo Merisi da Caravaggio (1571-1610) juga melukis adegan itu dalam "Tujuh Kisah Belas Kasih". di Pio Monte della Misericordia,

Sumber : https://www.europeana.eu/en/item/08533/artifact_aspx_id_114?fbclid=IwAR3ykaL5d7tdTyrQzdPeq6A9fJYXSbFIUoLv2Uobdi8PFnNiT2pXhvwPOKQ

0 Response to "Carita Romana | Pero selamatkan Ayahnya Cimon dalam penjara dengan Susu di dadanya"

Posting Komentar