Lada Komoditi Utama kejayaan Aceh pada masa Sultan Iskandar Muda
Foto : Muhajir Ismail |
Hampir ratusan ton lada, ditukar dengan berbagai jenis barang dari luar negeri, bahkan lada bisa meningkatkan pajak dengan jumlah yang sangat tinggi. Maka, tak jarang lada pun sempat menuai masalah di Aceh. Menjadi rebutan para pedagang dan alhasil perang pecah karena lada. Jika dikaji dari aspek Historis Lada, memiliki suatu titik tolak ukur dalam perdagangan Aceh dengan dunia pada masa Abad kejayaan.
Singkatnya, lada adalah hasil alam utama yang pernah membuat para saudagar Aceh menjadi kaya raya, jenis komoditi lada, dijadikan bumbu rempah dalam racikan makanan-makanan terpengaruh di dunia.
Selama ini Lada di Aceh hanya tumbuh subur di daerah tertentu saja, berbeda dengan zaman dahulu, hampir setiap perkampungan terdapat budidaya lada. Terdapat berbagai macam lada yang tumbuh serabutan di kebun-kebun pekarangan. Sehingga lada mudah didapatkan dan mencukupi kebutuhan ekspor.
Untuk meningkatkan kembali perekonomian lada dapat dijadikan sebagai sumber produktivitas peteni lokal, karena proses penanaman yang tidak terlalu menghabiskan biaya. Sebut saja misalnya seperti penanaman sirih. Ia hanya membutuhkan lahan kebun yang dan pendayagunaan perambatan untuk penjalaran pohonnya.
Sedangkan untuk proses perawatan bisa dilakukan secara alami atau nonorganik (intensif) untuk lebih meningkatkan penghasilang, seperti masa pembuahan dan pengendalian hama terpadu. Anda juga bisa melakukan pertanian lada.[]
0 Response to "Lada Komoditi Utama kejayaan Aceh pada masa Sultan Iskandar Muda"
Posting Komentar